alam dan tamadun malayu soal nomor 2
May 14, 2025

Profil penulis :
Saya maya indah purwasari lahir di sungai pakning tanggal 01 juni 1997. Putri dari bapak suwarni dan ibu ismiati. Riwayat Pendidikan saya dimulai dari SD 18 pakning asal, SMP YKPP sungai pakning , dan MAN bengkalis. Kemudian saya melanjutkan kuliah D2 di Akademi komunitas negeri bengkalis. Dan saat ini saya adalah mahasiswi di ISNJ Bengkalis. Harapan saya kuliah di ISNJB adalah untuk memperdalam ilmu ekonomi terutrama akuntansi Syariah dan juga bisa memahami tentang keuangan secara professional.
Kesenian, Musik, dan Kerajinan dalam Tamadun Melayu: Makna, Nilai, dan Relevansi Kontemporer
Tamadun Melayu merupakan peradaban yang kaya akan nilai-nilai budaya, tercermin melalui berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Kesenian, musik, dan kerajinan tangan adalah elemen integral yang tidak hanya mencerminkan identitas budaya Melayu, tetapi juga berfungsi sebagai medium untuk menyampaikan nilai-nilai moral, sosial, dan spiritual. Dalam tulisan ini, akan dibahas secara naratif dan analitis mengenai makna, esensi, dan relevansi ketiga elemen tersebut dalam konteks Tamadun Melayu.
Kesenian Melayu: Ekspresi Budaya dan Spiritual
Kesenian Melayu mencakup berbagai bentuk ekspresi, seperti tari, teater, dan seni rupa. Salah satu contoh yang mencolok adalah tari Ulek Mayang dari Terengganu, yang tidak hanya merupakan hiburan, tetapi juga memiliki dimensi ritual dan spiritual. Tarian ini, yang diiringi oleh musik tradisional seperti rebana dan gendang, mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam gaib dalam kepercayaan masyarakat Melayu tradisional .
Selain itu, seni ukir kayu juga merupakan bagian integral dari kesenian Melayu. Motif-motif seperti bunga asam paya dan bayam peraksi tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga mengandung makna filosofis dan spiritual yang mendalam .
Kesenian Melayu juga berfungsi sebagai sarana pendidikan dan penyampaian nilai-nilai moral. Melalui cerita-cerita yang dibawakan dalam bentuk teater atau tari, masyarakat Melayu mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, dan rasa hormat kepada orang tua dan sesama. Dengan demikian, kesenian tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk membentuk karakter dan moralitas masyarakat.
Musik Melayu: Cerminan Nilai Sosial dan Budaya
Musik Melayu memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya sebagai hiburan, musik juga menjadi medium untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan sosial. Lagu-lagu tradisional seperti Dondang Sayang dan Zapin sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan dan kelahiran, untuk mempererat tali persaudaraan dan mengungkapkan rasa syukur .
Lebih lanjut, musik Melayu juga mencerminkan nilai-nilai estetika dan spiritual. Penggunaan alat musik tradisional seperti rebab, gambus, dan seruling, serta teknik vokal seperti cengkok dan gerenek, menunjukkan kedalaman seni musik Melayu yang tidak hanya mengutamakan keindahan suara, tetapi juga penghayatan terhadap makna lirik dan irama.
Musik Melayu juga berfungsi sebagai sarana komunikasi dan ekspresi diri. Melalui lirik-lirik lagu, masyarakat Melayu dapat mengungkapkan perasaan, harapan, dan pandangan hidup mereka. Dengan demikian, musik menjadi cermin dari dinamika sosial dan emosional masyarakat Melayu.
Kerajinan Tangan Melayu: Simbol Kreativitas dan Keberlanjutan Budaya
Kerajinan tangan Melayu, seperti anyaman rotan, tembikar, dan batik, merupakan manifestasi dari kreativitas dan kearifan lokal masyarakat Melayu. Setiap produk kerajinan tidak hanya memiliki fungsi praktis, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya dan spiritual. Motif-motif seperti bunga padi dan bunga tanjung dalam batik, misalnya, mengandung makna filosofis yang mendalam tentang kesederhanaan dan kerendahan hati.
Selain itu, kerajinan tangan Melayu juga memiliki relevansi ekonomi yang signifikan. Produk-produk seperti songket dan manik Sarawak tidak hanya dihargai secara estetika, tetapi juga menjadi komoditas yang mendukung perekonomian lokal dan nasional. Dengan meningkatnya minat terhadap produk-produk kerajinan tangan yang unik dan berkualitas, kerajinan tangan Melayu memiliki potensi untuk berkembang dan bersaing di pasar global.
Kerajinan tangan Melayu juga berfungsi sebagai sarana pelestarian budaya. Dengan memproduksi dan mengapresiasi kerajinan tangan tradisional, masyarakat Melayu dapat menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka agar tetap relevan di tengah arus modernisasi.
Relevansi Kesenian, Musik, dan Kerajinan dalam Kehidupan Kontemporer
Dalam kehidupan masyarakat Melayu masa kini, kesenian, musik, dan kerajinan tangan tetap memiliki tempat yang penting. Meskipun terpengaruh oleh perkembangan teknologi dan globalisasi, ketiga elemen ini terus beradaptasi dan berkembang. Misalnya, musik Melayu kontemporer seperti pop Melayu dan dangdut tetap mempertahankan unsur-unsur tradisional dalam lirik dan melodi, meskipun dipadukan dengan elemen musik modern .
Demikian pula, kerajinan tangan Melayu terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi modern dalam proses produksi dan pemasaran. Produk-produk seperti batik dan anyaman rotan tidak hanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga diekspor ke pasar internasional, menunjukkan daya tarik dan penghargaan global terhadap kerajinan tangan Melayu.
Kesenian Melayu juga mengalami revitalisasi dengan munculnya koreografi baru yang menggabungkan gerakan tradisional dengan gaya modern. Hal ini menunjukkan bahwa kesenian Melayu tidak hanya dipertahankan, tetapi juga dikembangkan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Keterlibatan Saya dalam Memahami Tamadun Melayu
Sebagai seorang mahasiswa yang lahir dan dibesarkan di wilayah Nusantara yang kental dengan budaya Melayu, saya merasa bahwa mendalami materi tentang kesenian, musik, dan kerajinan dalam Tamadun Melayu bukanlah sekadar kewajiban akademik, tetapi merupakan panggilan untuk mengenali akar identitas saya sendiri. Saya tumbuh di tengah masyarakat yang masih mempraktikkan nilai-nilai adat, walaupun sebagian sudah mulai luntur akibat arus modernisasi. Namun saya sadari bahwa kearifan lokal dalam budaya Melayu menyimpan banyak pelajaran yang relevan, bahkan dalam dunia yang serba digital seperti saat ini.
Musik Melayu seperti Zapin dan Dondang Sayang juga membuat saya menyadari bahwa alunan musik bisa menjadi perekat sosial, menyampaikan cinta, nasihat, bahkan teguran dalam bentuk yang halus dan menyentuh.
Saya pribadi merasa prihatin karena di sekitar saya, terutama generasi muda, banyak yang lebih mengenal budaya populer dari luar ketimbang budaya sendiri. Lagu Korea atau Amerika didendangkan setiap hari, sementara lagu rakyat seperti Gambang Semarang atau Lancang Kuning terdengar asing bagi sebagian besar teman sebaya saya. Hal ini mendorong saya untuk lebih aktif mencari tahu, mempelajari, dan membagikan kembali pengetahuan tentang seni dan budaya Melayu melalui media sosial, diskusi komunitas, bahkan sebagai ide karya tugas akhir saya nanti.
Melalui keterlibatan dalam tugas ini, saya mulai mengubah cara pandang saya terhadap Tamadun Melayu. Ia bukan sesuatu yang statis atau kuno, melainkan tamadun yang dinamis dan terus hidup selama kita, generasi mudanya, mau merawatnya. Saya yakin bahwa dengan menggabungkan teknologi dan budaya, seperti membuat konten kreatif yang memuat elemen seni Melayu, produk lokal seperti tenun dan batik Melayu dapat dikenal luas dan dihargai lebih tinggi. Begitu pula dengan lagu-lagu tradisional, jika dibungkus dengan aransemen baru, bisa kembali hidup dan digemari oleh generasi digital saat ini.
Saya percaya bahwa memahami dan menghargai warisan kesenian, musik, dan kerajinan dalam Tamadun Melayu adalah langkah awal untuk membangun jati diri yang kuat. Dengan akar budaya yang kukuh, kita tidak akan mudah goyah oleh pengaruh luar, tetapi justru dapat berdialog dengan budaya lain secara setara dan saling menghargai.
Daftar Pustaka
- Abdul Rahman, A. (2010). Warisan Kesenian Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
- Ahmad, S. (2020). "Musik Melayu dalam Perspektif Sosial Budaya." Jurnal Seni dan Budaya Melayu, Vol. 5, No. 2, hlm. 45–59.
- Azhar, M. F. (2018). Kraf Tangan Melayu Tradisional: Antara Estetika dan Fungsi. Pulau Pinang: Penerbit Universiti Sains Malaysia.
- Hassan, R. (2015). “Tarian Tradisional dan Identiti Melayu.” Jurnal Warisan dan Tamadun, Vol. 3, hlm. 89–103.
- Ismail, Z. (2019). Seni Muzik Tradisional Melayu: Warisan dan Transformasi. Johor Bahru: Penerbit UTM.
- Jendela Sastra. (2023). “Nilai Seni Budaya Melayu dalam Konteks Kekinian.” Diakses dari: https://www.jendelasastra.com/wawasan/essay/nilai-seni-budaya-melayu-dalam-konteks-kekinian
- Kompas.com. (2022). “Musik Melayu: Pengertian, Sejarah, Ciri Khas dan Perkembangannya.” Diakses dari: https://buku.kompas.com/read/3655/musik-melayu-pengertian-sejarah-ciri-khas-dan-perkembangannya
- Perpusteknik.com. (2023). “Kerajinan Tangan Melayu Riau.” Diakses dari: https://perpusteknik.com/kerajinan-tangan-melayu-riau-dibagi-dalam
- QuestionAI.id. (2024). “Bagaimana Musik Melayu Mencerminkan Nilai-Nilai Sosial?” Diakses dari: https://www.questionai.id/essays-eJpCGbUGNU3
Komentar
Posting Komentar