alam dan tamadun soal nomor 3

 

soal nomor 3 alam dan tamadun melayu

Juli 23, 2025

MAYA INDAH PURWASARI

Zapin Melayu Bengkalis: Irama, Gerak, dan Jiwa Tamadun Melayu

Tari Zapin merupakan salah satu warisan budaya Melayu yang hidup dan berkembang di wilayah Bengkalis, Riau. Walaupun tampak sebagai tarian rakyat biasa yang sering dipentaskan dalam berbagai acara, Zapin menyimpan nilai-nilai filosofis, spiritual, dan kultural yang mendalam. Tarian ini merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Melayu Bengkalis dan mengekspresikan jalinan sejarah panjang antara budaya Melayu dan pengaruh Timur Tengah. Di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang kian mengikis tradisi lokal, memahami dan melestarikan Zapin menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga jejak tamadun Melayu.

Wujud Tradisi Zapin dalam Masyarakat Bengkalis

Tari Zapin di Bengkalis, khususnya Zapin Meskom, berasal dari Desa Meskom, Kecamatan Bengkalis, yang dikenal sebagai pusat perkembangan dan penyebaran tradisi Zapin di daerah ini. Zapin biasanya dipentaskan dalam berbagai kesempatan, seperti perayaan hari besar Islam (Maulid Nabi, Idul Fitri), pesta pernikahan, acara adat, dan festival seni budaya. Kehadiran Zapin sebagai bentuk seni tari tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi media penguatan ikatan sosial dan spiritual masyarakat.

Penampilan Zapin ditandai dengan gerak yang lemah gemulai dan ritmis, yang diiringi oleh alat musik tradisional seperti gambus, marwas, dan rebana. Instrumen gambus sendiri merupakan pengaruh langsung dari Timur Tengah, yang menguatkan nuansa religi dalam pertunjukan. Musik yang mengalun dengan syair penuh makna ini mengajak para penonton dan penari untuk merasakan harmoni dan ketentraman batin, sekaligus mengingatkan pada ajaran Islam yang menjadi pegangan masyarakat Melayu.

Makna dan Nilai dalam Tari Zapin

Gerakan tari Zapin mengandung filosofi yang sangat dalam. Kelembutan dan keseimbangan gerak menggambarkan nilai kearifan lokal Melayu yang menekankan tata krama, kesopanan, dan keharmonisan dalam interaksi sosial. Misalnya, gerak maju mundur para penari memiliki simbolisasi agar dalam hidup ini, kita tidak hanya maju tanpa memperhatikan orang lain, tetapi juga mampu menghargai dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

Selain itu, bagian awal dan akhir tari yang dilakukan dalam posisi setengah duduk atau tunduk melambangkan sikap tawadhu’, yaitu kerendahan hati dan penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, Zapin bukan sekadar tontonan artistik, tetapi juga sarana pendidikan moral dan spiritual yang mengajarkan adab dan nilai-nilai hidup.

Syair yang diiringi dalam pertunjukan Zapin biasanya berisi pujian kepada Allah, doa kesejahteraan, dan pesan-pesan kebijaksanaan hidup. Hal ini menjadikan Zapin sebagai medium dakwah budaya, yang menggabungkan unsur seni, agama, dan adat istiadat dalam satu kesatuan yang harmonis.

Pentingnya Zapin dalam Pelestarian Tamadun Melayu

Zapin adalah manifestasi nyata bagaimana tamadun Melayu berkembang dengan pengaruh Islam yang kuat. Sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang diakui oleh pemerintah Indonesia di Provinsi Riau, Zapin menjadi simbol keberlanjutan budaya Melayu yang kaya dan dinamis.

Pelestarian Zapin penting untuk menjaga jati diri bangsa dan daerah, terutama di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi yang cenderung mengikis tradisi lokal. Melalui Zapin, masyarakat dapat terus mengingat akar budaya mereka, menghayati nilai-nilai luhur, serta meneruskan warisan kepada generasi berikutnya.

Zapin juga berperan dalam penguatan rasa kebersamaan dan identitas kolektif. Saat menari bersama, orang Melayu Bengkalis merasa terikat dalam satu komunitas yang sama, yang menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong, kesopanan, dan toleransi. Keberadaan Zapin yang terus hidup memperlihatkan bahwa tradisi bukan hanya soal masa lalu, tetapi juga bagian hidup sehari-hari yang relevan hingga kini.

Peran Generasi Muda dalam Menghidupkan Kembali Zapin

Sebagai generasi muda, peran kalian sangat vital untuk mengenali, melestarikan, dan mengembangkan Zapin. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Mempelajari Sejarah dan Filosofi Zapin: Memahami latar belakang dan makna gerak serta musik Zapin akan menambah rasa cinta dan bangga terhadap tradisi ini. Kalian bisa belajar langsung dari seniman lokal, mengikuti sanggar tari, atau membaca literatur terkait.
  2. Aktif Berpartisipasi dalam Pertunjukan: Mengikuti latihan dan pementasan Zapin di komunitas atau sekolah akan memberi pengalaman langsung dan memperkuat ikatan sosial.
  3. Mendokumentasikan dan Mempromosikan: Membuat video, artikel, atau media sosial yang menampilkan Zapin akan membantu memperkenalkan budaya ini ke audiens yang lebih luas, termasuk generasi muda lainnya.
  4. Mengintegrasikan dalam Pendidikan: Mengusulkan agar Zapin menjadi bagian dari kurikulum ekstrakurikuler di sekolah atau kegiatan kampus sebagai upaya sistematis pelestarian budaya.
  5. Mengadakan Festival dan Workshop: Membantu mengorganisasi event budaya yang menampilkan Zapin sebagai bentuk hiburan sekaligus edukasi, sehingga tradisi ini tetap hidup dan terus berkembang.

Tari Zapin Melayu Bengkalis lebih dari sekadar tarian rakyat; ia adalah nadi yang mengalirkan nilai-nilai spiritual, sosial, dan estetika dari tamadun Melayu yang kaya. Melalui gerak dan musiknya, Zapin mengajarkan kita tentang keseimbangan hidup, kerendahan hati, serta kekuatan komunitas dan agama dalam membentuk identitas.

Di tangan generasi muda, Zapin memiliki potensi besar untuk terus hidup dan berkembang, menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan. Dengan cinta dan kesungguhan menjaga budaya ini, kita turut menjaga warisan nenek moyang sekaligus memperkuat jati diri bangsa di era modern.

Daftar Pustaka

  1. Evadila, Yahyar, dan Yunia Astri Ningtiyas. Perkembangan Tari Tradisi Zapin Bengkalis ke Zapin Meranti. Koba: Jurnal Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik, vol. 6 no. 1 (2019).
  2. Hadi, Firno, dan Sri Yuwanti. “Strategi Pengembangan Tarian Tradisional Zapin Bengkalis sebagai Upaya Peningkatan Minat Khusus Daya Tarik Wisata dan Budaya.” Jurnal Ekonomi, Manajemen Pariwisata dan Perhotelan, vol. 1 no. 3 (2022).
  3. “Tari Zapin Meskom Bengkalis yang Makin Mendunia.” Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau, Kemdikbud RI, 2017.
  4. Antara. “Melihat Nilai-Nilai Islami dalam Tarian Zapin Api.” ANTARA News Riau, 11 Februari 2020.
  5. Belvana Fasya Saad. “Menyelami Kedalaman Makna Tari Zapin, Warisan Budaya Melayu Riau Tak Lekang oleh Waktu.” Liputan6.com, 2025.
  6. KampusMelayu.ac.id. “Filosofi Tarian Zapin – STAIN Bengkalis Riau.” 2023.
  7. Wikipedia. “Zapin Api.” Wikipedia (Inggris), 2025.
  8. Wikipedia. “Zapin.” Wikipedia (Inggris), 2025. 

PROFIL PENULIS :

Nama saya maya indah purwasari, saya berasal dari sungai pakning , Riwayat Pendidikan, SDN 18 bukit batu, SMP YKKP komperta , MAN dompas, Diploma II , dan saat ini saya melanjutkan S1 di institute negeri junjungan bengkalis (ISNJB).harapan saya mengambil jurusan akuntansi Syariah ingin mengetahui lebih dalam bagaimana cara berbisnis berbasis Syariah.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PELABUHAN PASAR LAMA SUNGAI PAKNING

KERAJAAN MALAKA DAN ERA KEEMASAN PERDAGANGAN